Kamis, 20 Juni 2013

moving on



Harus darimana lagi saya harus berbicara
Jika mengawali kata hanya mengikat saya pada kepedihan akan masa lalu yang menyiksa tanpa       jeda
Yang membuat saya menangis tanpa suara
Lantas saya harus terus menyalahkan air mata ?
atau kenangan yang membunuh tanpa bertanya 
cinta , kamu , kamu , cinta , apa bedanya ?
ah bullshit :) 
Mengapa saya harus bicara tentang dulu ?
Sementara saya muak bicara tentang masalah hati
Tentang perasaan cinta yang diabaikan
Tentang sakit yang tersisa dari serpihan serpihan kenangan
Dan isakan isakan panggilan akan namamu  yang tak kunjung menemukan jawaban
Tentang rentang waktu yang saya sia-siakan untuk menunggu dengan bodohnya
Merangkak dengan begitu menjijikkan mengharapkanmu kembali ,
begitu hinanya saya sebagai pengemis cinta 
mencari celah celah dari harapan yang kau berikan secara sengaja , membuat saya terlihat lebih memalukan sebagai fakir asmara
Tentang malam malam yang membuat saya tenggelam dalam depresi hati
Membuat saya begitu naïf dan mati
Sementara kamu tak berniat untuk memungut sampah yang sudah kamu buang ini lagi
Sementara saya terus peduli dan kamu hanya tertawa menertawakan sepi yang menyiksa saya semakin menjadi jadi
Saya selalu mengingat satu berlian dari sejuta kerikil kotormu
Diantara hening dan manisnya perih ada tangis  yang tercipta secara tidak sengaja
Selalu ada luka yang menganga
Jika dunia harus bertanya tentang siapa kamu
Sekalipun matahari bertanya seterang apa sosokmu di hati saya
Atau Seberapa jauh saya terus bertahan merindukan kamu ,
Kini saya menemukan akhir dari harga diri yang diperbudak cinta
Menemukan titik lelah dari pembodohan asmara
Samar samar saya melihat masih ada cahaya yang tersisa diujung cerita yang ratusan hari saya ratapi
Kamu orang yang pantas untuk saya rindukan , itu pasti
Tapi tidak untuk menyiksa saya sejauh ini
Tidak untuk menyakiti saya sedalam ini


Tidak ada komentar:

Posting Komentar